Selasa, 26 Juli 2011

CerPen (Cerita Pendek)

Seorang Anak Laki-laki
dan
 Tongkat Ajaib

    Alkisah pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Setyaji. Styaji adalah seorang anak yang baik hati , suka menolong dan tidak suka hidup bermewah-mewahan. Styaji tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk di dalam hutan bernama Hutan Lokapala mereka hidup miskin keseharian ibunya hanya berladang di belakang rumah mereka tidak setiap hari mereka makan, ayah Setyaji sudah meninggalkan mereka berdua untuk berkelanan mencari nafkah tapi mereka menunggu berhari-hari sampai bertahun-tahun ayah Styaji tak pernah pulang entah tersesat atau telah meninggal tapi Styaji dan ibunya berharap sang ayah pulang membawa hasil dan slamat dalam pengelanaannya.

   Pada suatu hari Styaji disuruh oleh ibunya untuk mencari kayu bakar dan berburu di sekitar Hutan tempat mereka tinggal, Sebelum pergi Styaji dibekali oleh ibunya berupa ubi rebus dan air untuk mengganjal perut, setelah semua lengkap Styaji mulai beranjak dari rumah untuk berburu dan mencari kayu bakar sebelum itu juga dia berpamitan kepada ibunya dan berdoa supaya tak terjadi apa-apa ketika berburu. Sebelum mencari buruan Styaji mencari kayu bakar terlebih dahulu setelah kayu bakar terkumpul Styaji mencari buruan berupa kijang atau ayam hutan yang berkialaran ketika ingin menangkap ayam hutan yang diincarnya Styaji mendengar suara seseorang yang merintih ternyata ketika diselidiki suara itu berasal dari seorang kakek-kakek yang tergeletak dan tak mempunyai tenaga.

   Styaji menghampiri kakek-kakek tersebut dan bertanya “ Kakek sedang apa di hutan sendirian” tanya Styaji (memegang tangan kakek tersebut), “ kakek kelaparan nak kakek belum makan nak dan kakek haus nak” jawab sang kakek (dengan tubuh yang lemas), “ Ini kek saya cuma punya ubi rebus dan air ini semoga bisa mengganjal perut kakek” balas Styaji (memberikan bekal makanannya dan air), “Terima kasih ya nak, kamu baik sekali sebagai tanda terima kasih kakek hanya bisa memberimu sebuah tongkat” jawab sang kakek (memberikan tongkat itu kepada Styaji), “ Tongkat apa ini kek…? “ Styaji bertanya pada kakek, “ Itu tongkat ajaib nak bisa berguna untuk hidup kamu tapi pergunakanlah untuk hal-hal yang baik ” kakek itu menjawab, Styaji pun melihat tongkat tersebut dan ketika ingin bertanya kepada kakek tersebut tapi kakek itu telah hilang. Setelah mendapat tongkat itu panji pun langsung bergegas pulang dan sesampainya di rumah ibunya heran kenapa yang di bawa cuma kayu bakar dan buruannya tidak.

   Styaji menceritakan semua hal yang dialaminya baru saja setelah bercerita ibunya masih ragu dengan tongkat yang di bawa Styaji itu ajaib atau tidak, Styaji pun mencoba-coba diketukan ke tanah dan alhasil tumbuh tanaman dan buah-buahan yang segar dan ada pohon yang berbuah emas. Styaji dan ibunya sangat senang sekali dan semua itu membuat Styaji dan ibunya hidup berkecupan dan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar